Topics :
Home » , » Duktus Nasolakrimalis, Rahasia Mata Mengeluarkan Permata Terungkap

Duktus Nasolakrimalis, Rahasia Mata Mengeluarkan Permata Terungkap

Written By Unknown on Rabu, 06 Juni 2012 | 06.40

Duktus nasolakrimalis,  atau saluran air mata adalah kanal kecil yang berjalan dari sisi medial mata ke hidung dan memungkinkan air mata yang berlebihan mengalir ke hidung. Saluran ini biasa digunakan oleh pesulap-pesulap zaman dahulu dan para badut untuk menghibur penontonnya. Melalui hidung dengan menggunakan teknik tertentu, benda-benda kecil seukuran biji kacang ijo ataupun benda-benda seperti permata seukuran mata anting-anting dihirup lalu melewati saluran tersebut  benda tersebut dapat dikeluarkan melalui bawah mata. Cara ini pernah juga digunakan oleh Demian.


Ada cara lain untuk melakukan efek mata mengeluarkan benda-benda kecil berdiameter kurang lebih 2 mm atau sebesar biji kacang ijo sampai seukuran biji jagung yaitu dengan menyelipkannya di balik kulit kelopak mata bagian atas mata. Orang yang melakukan trik ini harus menunggu beberapa waktu tertentu agar benda yang diselipkan tersebut bergulir dengan sendirinya melalui sisi mata dan kemudian muncul lewat bawah mata. Sejatinya, pada saat kita kelilipan pun benda asing yang masuk pasti akan keluar sendiri dengan cara seperti itu. Hal itu dimungkinkan karena gerakan otomatis otot-otot halus di sekitar mata saat kemasukan benda asing.

Mengenai fenomena mata mengeluarkan kristal pernah terjadi sebelumnya pada tahun 1996 pada seorang remaja putri bernama Hasnah Mohamed dari Libanon. Namun akhirnya diakui bahwa fenomena tersebut palsu/rekayasa belaka. Kemudian fenomena serupa dialami Judie Smith, 35 tahun, asal Boston, Inggris, tahun ini. Dia mengaku mengeluarkan air mata seperti kristal, bening, dan terasa seperti pasir. Oleh praktisi medis, kasus Jodie terjadi karena ia menderita cyctinosis atau penumpukan asam amino cysteine dari berbagai organ tubuhnya.

Bedanya yang dialami oleh Judie adalah suatu kelainan genetis dan penumpukan kristal tersebut di kornea dan conjunctiva (garis dan permukaan mata). Ukuran kristalnya sangat kecil dan mata akan terasa seperti berpasir.

Selain kasus pada Judie ada 2 kelainan lainnya yaitu dacryolith dan conjunctival lithiasis. Dacryolith adalah batu pada saluran pengeluaran air mata sehingga menimbulkan benjolan di kulit wajah di bawah kelopak mata. Kalau dikeluarkan, batu-batu kristal itu berwarna kekuningan dan tidak beraturan bentuk dan ukurannya serta tidak akan balik lagi ke arah mata.

Sedangkan pada conjunctival lithiasis adalah kristal putih tertanam di selaput lendir mata penderitanya. Biasanya berupa benjolan berwarna kekuningan di bagian dalam kelopak mata. Umumnya terjadi pada penyakit radang mata yang telah lama dan kronis. Batuannya paling sebesar 3 milimeter berwarna kusam kekuningan.

Pada saat saya menonton acara Hitam Putih sore ini yang menampilkan sosok Tina Agustina, meskipun saya bukan ahli mata ataupun pakar bebatuan
namun saya berani menebak bahwa apa yang terjadi pada dirinya bukanlah termasuk cyctinosis ataupun dacryolith dan conjunctival lithiasis. Bukan pula sesuatu kejadian mistik atau mistifikasi. Melainkan hanyalah trik lazim yang digunakan oleh pesulap dan badut dalam menghibur penontonnya.

For our interest, saya pernah membaca bahwa National Guilt Of Hypnosis (NGH) USA pernah mengkaji tentang apa yang disebut oleh mereka sebagai ‘Nusantara Shamman’ atau praktek perdukunan dan klenik di Indonesia. Kesimpulannya hanya satu, bagaimanapun juga si ‘paranormal’ atau praktisi klenik memiliki banyak cara untuk menanamkan sugesti kepada klien-nya yang antara lain melakukan trik-trik yang terkesan ajaib seperti telur yang dipakai untuk mengobati pasiennya yang ketika dipecahkan maka akan keluarlah darah kotor, beling kawat dan lain sebagainya. Termasuk mata yang mengeluarkan benda-benda tertentu yang pada intinya agar si pasien / khalayak takjub lalu percaya pada sugesti si dukun. Sugesti pada orang yang percaya (meskipun apa yang dilakukan tersebut hanyalah suatu kebohongan) pasti akan diterima oleh akal bawah sadar si pasien maka terjadilah kesembuhan.

Nah kembali lagi pada kasus si Tina, di balik apa motivasinya melakukan hal tersebut, apakah untuk tujuan bisnis ataupun hanya mencari sensasi belaka hendaklah  dikritisi secara serius sebab kebohongan publik seperti ini hanyalah membodohi masyarakat saja. Dan kasihan bagi pelakunya, suatu kebohongan yang dilontarkan akan melahirkan kebohongan-kebohongan baru yang entah sampai kapan...
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lawang Jabo - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger